Pendidikan merupakan pondasi utama dalam membentuk karakter dan kemampuan individu untuk menghadapi tantangan masa depan. Dalam konteks ini, konsep pembelajaran kreatif dan inovatif menjadi kunci penting untuk menciptakan generasi yang mampu beradaptasi dan berkembang di era globalisasi. Dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka, Indonesia memandang penting untuk menanamkan prinsip pembelajaran yang mengedepankan kreativitas dan inovasi.
Kurikulum Merdeka merupakan terobosan dalam dunia pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan perkembangan peserta didik. Salah satu aspek kunci yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kurikulum Merdeka adalah penerapan pembelajaran kreatif dan inovatif.
Pembelajaran kreatif berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi, dan kreativitas siswa. Guru diharapkan menjadi fasilitator yang mendorong siswa untuk mengemukakan ide-ide baru dan melibatkan mereka dalam aktivitas yang memacu kreativitas. Metode pembelajaran seperti proyek berbasis masalah, diskusi kelompok, dan eksperimen dapat digunakan untuk merangsang kreativitas siswa.
Selain itu, penggunaan teknologi juga menjadi salah satu elemen kunci dalam pembelajaran kreatif. Integrasi teknologi modern, seperti penggunaan perangkat lunak kreatif, simulasi, dan platform daring, dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Melalui teknologi, siswa dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan memperluas pemahaman mereka tentang berbagai konsep.
Sementara itu, pembelajaran inovatif pada kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kemampuan problem solving dan adaptasi terhadap perubahan. Siswa didorong untuk mengembangkan inisiatif, kreativitas, dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan dukungan dan bimbingan agar siswa mampu mengatasi permasalahan dengan pendekatan baru dan solutif.
