Pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk generasi penerus bangsa. Dalam menghadapi perubahan zaman, pendidikan perlu terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Salah satu inovasi pendidikan yang diperkenalkan adalah Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik peserta didik. Dalam pelaksanaannya, praktik penyusunan Asesmen Tengah Semester (ATP) menjadi hal yang krusial. Artikel ini akan membahas praktik penyusunan ATP dalam modul ajar Kurikulum Merdeka.
- Pemahaman Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik. Hal ini menciptakan keunikan setiap sekolah dalam memberikan pendidikan yang relevan dan kontekstual. Dalam konteks ini, Asesmen Tengah Semester (ATP) menjadi instrumen evaluasi yang membantu mengukur pencapaian peserta didik dan menilai efektivitas proses pembelajaran.
- Langkah-langkah Penyusunan ATP
Penyusunan ATP dalam modul ajar Kurikulum Merdeka melibatkan beberapa langkah penting. Pertama-tama, guru perlu memahami kompetensi dasar yang diintegrasikan dalam kurikulum lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami karakteristik peserta didik, kebutuhan daerah, dan perkembangan pendidikan global. Selanjutnya, guru dapat menetapkan indikator pencapaian yang dapat diukur dengan jelas dan relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai.
- Integrasi Teknologi dalam ATP
Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam penyusunan ATP, guru dapat mengintegrasikan teknologi sebagai alat bantu dalam mengukur pencapaian peserta didik. Penggunaan aplikasi atau platform pembelajaran daring dapat mempermudah proses pengumpulan data dan analisis hasil evaluasi.