3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model ini mendorong pemikiran secara analitis, kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada Kurikulum Merdeka, model pembelajaran berbasis masalah ini menghadapkan siswa pada masalah nyata yang relevan dengan konteks belajar.
Mereka berpartisipasi dalam melakukan identifikasi permasalahan, mencari solusi, dan menerapkan pemahaman konsep dalam memecahkan permasalahan tersebut. Adapun langkah-langkah penerapannya adalah:
– Mengidentifikasi permasalahan secara nyata yang relevan dengan konteks, materi, maupun konsep yang dipelajari
– Memperkenalkan masalah, menjelaskan latar belakang, tujuan, dan kendala yang terkait
– Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk dapat melakukan penelitian dan eksplorasi
– Mendorong proses berpikir kritis dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan merumuskan kemungkinan solusi
– Memfasilitasi diskusi dan kolaborasi dalam mencari solusi, merancang dan menerapkan solusi yang ditemukan, serta mengevaluasi efektivitasnya
– Memberikan kesempatan untuk menyajikan hasil penemuan dan solusi.
Dengan menerapkan model-model pembelajaran ini, diharapkan proses belajar mengajar di semester mendatang dapat lebih efektif dan sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.
4. Model Pembelajaran Berbasis Diskusi
Keterlibatan aktif siswa adalah salah satu elemen penting dalam Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, model pembelajaran berbasis diskusi sangat cocok digunakan di awal semester.
Mengajak siswa untuk berpartisipasi secara aktif melalui diskusi, berbagi ide, mengajukan bermacam pertanyaan, dan membangun pemahaman bersama.
Model pembelajaran ini menggunakan diskusi sebagai alat untuk memfasilitasi pemahaman, refleksi, dan kolaborasi.
Penerapan model pembelajaran tahun ajaran baru berbasis diskusi ini bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, kemampuan dalam pemecahan masalah, dan keterampilan komunikasi. Bagaimana langkah-langkah penerapannya? Berikut adalah penjelasannya:
– Menentukan topik diskusi atau pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dipelajari.
– Menciptakan lingkungan senyaman mungkin dan terbuka untuk diskusi.
– Memberikan arahan, mengajukan pertanyaan yang menantang, mendorong partisipasi aktif, dan memberikan waktu yang cukup untuk siswa berbicara.
– Ajak siswa untuk berpikir kritis dengan mempertanyakan argumen, mengidentifikasi asumsi yang mendasarinya, mencari bukti atau justifikasi yang mendukung, serta membimbing mereka menuju pemahaman yang lebih dalam.
– Mendorong siswa untuk membangun pemahaman secara bersama, saling melengkapi ide, dan mencapai pemahaman yang lebih mendalam melalui interaksi satu sama lain.
– Menjaga arah dan fokus dalam diskusi supaya tetap relevan.
– Mendorong siswa untuk menyampaikan pendapat dengan secara jelas, mendengarkan dengan seksama, dan memberikan respon argumen atau pendapat siswa lain dengan efektif.
– Setelah kegiatan diskusi selesai, selanjutnya melakukan evaluasi dan memberikan refleksi pengalaman dan pemahaman siswa serta mengidentifikasi pelajaran yang didapatkan.
Tingkatkan Literasi, Info Pendidikan dan Diklat Bersertifikat 32JP gratis melalui Channel telegram “Info Diklat Gratis” link berikut https://t.me/infofreediklat32JP
Info Honorer,Tunjangan dan Sertifikasi melalui Channel telegram “Portal Berita Guru link berikut https://t.me/PortalBeritaGuru
Halaman Selanjutnya