Baru-baru ini, pemerintah telah resmi menerapkan kebijakan pemotongan gaji bulanan untuk iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Kebijakan ini berlaku bagi seluruh pekerja, termasuk guru PNS, PPPK, dan guru swasta.
Besaran iuran Tapera yang dipotong dari gaji adalah 3 persen, dengan rincian 2,5 persen ditanggung oleh guru dan 0,5 persen ditanggung oleh pemberi kerja (sekolah untuk guru PNS dan PPPK, dan yayasan/lembaga pendidikan untuk guru swasta).
Kebijakan pemotongan gaji untuk Tapera tentunya akan berdampak pada para guru. Berikut beberapa dampak yang perlu dipahami:
1. Penurunan Penghasilan Bulanan
Potongan gaji 3 persen untuk Tapera secara langsung akan mengurangi penghasilan bulanan guru. Hal ini mungkin berdampak pada kemampuan guru dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama bagi guru dengan gaji yang relatif rendah.
2. Beban Keuangan Tambahan
Bagi guru yang belum memiliki rumah, iuran Tapera dapat dilihat sebagai beban keuangan tambahan. Meskipun iuran ini dimaksudkan untuk membantu guru memiliki rumah di masa depan, tetap saja ada potensi bagi guru untuk merasa terbebani dengan potongan gaji ini.
3. Ketidakpastian Manfaat Tapera
Masih terdapat beberapa ketidakpastian terkait manfaat Tapera, seperti persyaratan dan kemudahan akses untuk mendapatkan bantuan perumahan. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi guru terkait efektivitas program Tapera dalam membantu mereka memiliki rumah.
4. Potensi Ketidakadilan
Beberapa guru mungkin merasa kebijakan ini tidak adil, terutama bagi guru yang sudah memiliki rumah atau tidak berencana untuk membeli rumah di masa depan.
Di sisi lain, ada juga guru yang menyambut baik program ini karena memiliki peluang untuk memiliki rumah di masa depan.
Meskipun terdapat beberapa dampak negatif, guru juga dapat mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi kebijakan ini:
1. Menyusun Ulang Anggaran Keuangan
Guru dapat menyusun kembali anggaran keuangan mereka dengan mempertimbangkan potongan gaji untuk Tapera. Hal ini dapat membantu mereka dalam mengelola keuangan dengan lebih baik dan menghindari pengeluaran berlebihan.
2. Mencari Informasi Lebih Lanjut
Guru dapat mencari informasi lebih lanjut tentang program Tapera, termasuk persyaratan, manfaat, dan cara mendapatkan bantuan perumahan. Informasi ini dapat membantu guru dalam memahami program Tapera dengan lebih baik dan memaksimalkan manfaatnya.
3. Mengajukan Pertanyaan dan Keluhan
Jika guru memiliki pertanyaan atau keluhan terkait program Tapera, mereka dapat mengajukannya kepada pihak terkait, seperti kepala sekolah, yayasan/lembaga pendidikan, atau instansi terkait.
Kebijakan pemotongan gaji untuk iuran Tapera memiliki dampak positif dan negatif bagi guru. Guru perlu memahami dampak tersebut dan mengambil langkah-langkah antisipasi agar kebijakan ini tidak terlalu membebani mereka.
Penting bagi pemerintah untuk terus memberikan informasi yang jelas dan mempermudah akses guru dalam mendapatkan manfaat Tapera.
Tingkatkan Literasi, Info Pendidikan dan Diklat Bersertifikat 32JP gratis melalui Channel telegram “Info Diklat Gratis” link berikut https://t.me/infofreediklat32JP
Info Honorer,Tunjangan dan Sertifikasi melalui Channel telegram “Portal Berita Guru link berikut https://t.me/PortalBeritaGuru
Halaman Selanjutnya