Media PembelajaranPelatihan

Praktik Baik dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka telah menjadi tonggak penting dalam upaya memperbaharui sistem pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan mempertimbangkan kebutuhan serta konteks lokal, Kurikulum Merdeka menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pembelajaran yang lebih relevan bagi peserta didik. Salah satu instrumen penting dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah menyusun modul ajar. Modul ajar merupakan panduan belajar yang disusun secara sistematis untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.

Pentingnya Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka

Dalam era Kurikulum Merdeka, modul ajar memiliki peran yang sangat vital. Modul ajar berperan sebagai panduan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, seperti pembelajaran berbasis proyek, pengembangan keterampilan abad ke-21, dan pemahaman mendalam terhadap materi. Selain itu, modul ajar juga menjadi sumber belajar yang penting bagi peserta didik, membantu mereka dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan lebih baik melalui pendekatan yang lebih terstruktur.

Praktik Baik dalam Menyusun Modul Ajar

  1. Partisipatif dan Kolaboratif: Proses penyusunan modul ajar sebaiknya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, serta pakar pendidikan. Kolaborasi ini memastikan bahwa modul ajar tidak hanya memenuhi kebutuhan kurikulum, tetapi juga menyesuaikan dengan kebutuhan dan konteks nyata peserta didik.
  2. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Modul ajar haruslah fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Ini berarti modul ajar harus dapat disesuaikan dengan gaya belajar yang beragam dan memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi topik secara lebih dalam sesuai dengan minat mereka.
  3. Penggunaan Sumber Daya Lokal: Salah satu prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka adalah pengakuan terhadap keberagaman budaya dan lingkungan sosial di Indonesia. Oleh karena itu, dalam menyusun modul ajar, penting untuk memanfaatkan sumber daya lokal seperti cerita rakyat, tradisi lokal, atau fenomena alam yang ada di sekitar peserta didik.

Halaman Selanjutnya

Menekankan pada pemecahan masalah

Shares:
Leave a Reply