BeritaPelatihan

Model Pembelajaran Interaktif Kurikulum Merdeka

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa pembelajaran interaktif dalam Kurikulum Merdeka adalah sistem pendidikan dengan struktur yang bervariasi, di mana konten pembelajaran disusun sedemikian rupa agar siswa memiliki cukup waktu untuk memahami konsep-konsep dan mengembangkan keterampilan.

Dari perspektif guru, mereka memiliki kebebasan untuk memilih alat pengajaran yang berbeda guna menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.

Program ini bertujuan untuk menyamakan pendidikan di Indonesia dengan pendidikan di negara maju, di mana siswa diberikan kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari. Program Mandiri diharapkan dapat menjadi solusi untuk berbagai masalah dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Setiap guru diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan mengajar yang terbaik dengan menggunakan model pembelajaran interaktif dalam Kurikulum Merdeka yang beragam, tetapi juga mampu membuat pembelajaran lebih mendalam dan bermakna. Hasil belajar diharapkan tidak hanya dicapai dalam satu tahun ajaran, tetapi melalui waktu yang lebih fleksibel dan bertahap.

Dengan pembelajaran mandiri, proses belajar dioptimalkan sehingga siswa memiliki cukup waktu untuk mengeksplorasi konsep-konsep dan membangun keterampilan. Guru diberikan kebebasan lebih dalam memilih metode dan alat pengajaran yang sesuai.

Beragam Model Pembelajaran Interaktif Kurikulum Merdeka

Terdapat berbagai model pembelajaran interaktif dalam Kurikulum Merdeka yang menarik untuk diterapkan. Penggunaan satu atau lebih model pembelajaran membuat transfer pengetahuan menjadi lebih efisien dan efektif. Selain itu, menerapkan berbagai pola pembelajaran yang berbeda dapat mengurangi kebosanan siswa.

1. Pembelajaran Aktif (Active Learning)

    Metode ini membuat siswa lebih aktif dalam belajar, menjadikan mereka lebih dinamis dan cepat tanggap. Proses pembelajaran ini dimulai dengan berpikir (thinking), kemudian berdiskusi (discussion), melakukan penyelidikan (investigation), dan akhirnya menciptakan sesuatu yang kreatif (creative). Semua proses ini dilakukan di dalam kelas dengan dukungan materi dari guru.

    2. Pembelajaran Berdiferensiasi

    Setiap guru harus memanfaatkan potensi siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka. Guru harus terlebih dahulu melakukan penilaian untuk mengidentifikasi keterampilan, minat, dan bakat siswa, yang mencakup aspek kognitif dan non-kognitif. Hasil penilaian tersebut kemudian digunakan untuk menerapkan model dan proses pembelajaran yang sesuai bagi masing-masing siswa.

    3. Pembelajaran Blended Learning

    Blended learning adalah metode pembelajaran yang mengombinasikan kegiatan belajar tatap muka di kelas dengan pembelajaran online (virtual). Dengan demikian, selama proses pembelajaran, selain siswa mengikuti pelajaran di kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan, juga ada sesi pembelajaran online yang berlangsung di luar jam sekolah.

    Tingkatkan Literasi, Info Pendidikan dan Diklat Bersertifikat 32JP gratis melalui Channel telegram “Info Diklat Gratis” link berikut      https://t.me/infofreediklat32JP

    Info Honorer,Tunjangan dan Sertifikasi melalui Channel telegram “Portal Berita Guru link berikut      https://t.me/PortalBeritaGuru

    Halaman Selanjutnya

    E-learning dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi atau informasi

    Shares: