Sunday, July 7

Resmi! Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional, Begini Nasib Sekolah yang Belum Menerapkan

– Sekolah yang sebelumnya menggunakan struktur kurikulum untuk SD/MI/sederajat; SMP/MTs/sederajat; SDLB; SMPLB yang belum menerapkan Kurikulum ini, dapat menerapkannya secara bertahap mulai dari kelas I, kelas IV, dan kelas VII, atau sekaligus untuk semua kelas.

– Sekolah yang sebelumnya menggunakan struktur kurikulum untuk SMA/MA/sederajat, SMK, MAK, dan SMALB yang belum menerapkan Kurikulum ini, dapat menerapkannya secara bertahap mulai dari kelas X.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem, menjelaskan adanya tiga tema utama dalam Kurikulum Merdeka. Pertama, kurikulum yang lebih ringkas dan sederhana, dengan fokus pada konten esensial.

Nadiem menyoroti bahwa kurikulum yang padat dengan materi membuat guru hanya fokus pada penyelesaian kurikulum, tanpa fleksibilitas dalam pembelajaran.

Kedua, fleksibilitas. Guru diberi keleluasaan untuk mengulang pembelajaran jika diperlukan oleh murid.

Ketiga, pendekatan pembelajaran holistik dengan menekankan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan kurikulum. Hal ini diimplementasikan melalui berbagai proyek pembelajaran berbasis proyek seperti Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Nadiem menegaskan bahwa Kurikulum ini bukan hanya untuk guru-guru atau siswa yang memiliki kemampuan tinggi, tetapi untuk semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.

Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan selama tiga tahun sejak peluncurannya, meskipun baru mendapat perhatian dari masyarakat belakangan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *