Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara siswa dan guru, serta antara siswa dengan sumber belajar lainnya dalam suatu lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif dan didalam suatu pembelajaran membutuhkan sebuah model pembelajaran.
Pembelajaran sendiri memiliki tujuan agar siswa dapat membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran mencakup serangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian.
Model pembelajaran merupakan sebuah kerangka konseptual yang memiliki fungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yang disusun secara terstruktur untuk mencapai tujuan belajar.
Tujuan penggunaan model pembelajaran adalah sebagai strategi agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat membantu peserta didik mengembangkan diri mereka, baik dalam bentuk informasi, gagasan, keterampilan, nilai-nilai, dan cara berpikir untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara jernih, bijaksana, serta membangun keterampilan sosial dan komitmen (Joice & Wells).
Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka adalah penggunaan metode pembelajaran yang efektif oleh guru di dalam kelas.
Orang tua atau wali murid juga perlu memahami berbagai model pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka agar dapat mendukung anak-anak mereka yang sedang bersekolah.
Kurikulum Merdeka merupakan suatu konsep pendidikan yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada siswa dalam menentukan cara belajarnya.
Maka dari itu, penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka harus dapat mencerminkan pendekatan yang memberikan ruang untuk kebebasan belajar dan eksplorasi.
Berikut adalah 10 model pembelajaran yang cocok untuk Kurikulum Merdeka:
1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Model ini memungkinkan siswa untuk memilih proyek-proyek yang menarik minat mereka, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Mereka belajar sambil menyelesaikan proyek tersebut, yang membantu mengembangkan keterampilan praktis dan pemecahan masalah.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
Dalam model ini, siswa mengidentifikasi masalah nyata dan bekerja sama untuk menemukan solusinya. Mereka belajar secara mendalam saat berusaha menyelesaikan masalah tersebut.
3. Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)
Model ini mendorong siswa untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Mereka berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan mencari jawaban bersama dalam kelompok.
4. Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning)
Siswa mempunyai kebebasan untuk merencanakan, mengatur, dan mengelola pembelajaran masing-masing individu. Para siswa memilih topik yang akan dipelajari, sumber belajar, dan cara belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing individu.
Tingkatkan Literasi, Info Pendidikan dan Diklat Bersertifikat 32JP gratis melalui Channel telegram “Info Diklat Gratis” link berikut https://t.me/infofreediklat32JP
Info Honorer,Tunjangan dan Sertifikasi melalui Channel telegram “Portal Berita Guru link berikut https://t.me/PortalBeritaGuru
Halaman Selanjutnya
5. Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Enhanced Learning)